Bab 1158 Kak Mario-nya Elisa adalah Seorang Kultivator Sejati, 'kan?
Mata Tuan Besar Girin menjadi merah saat melihat cucu pertamanya yang sebenarnya ingin dia besarkan sendiri itu.
Tuan Besar Girin merasa jika hidupnya tidak sia-sia.
Makin tua seseorang, makin dia akan memahami suatu kebenaran. Jika keturunannya benar-benar berpikiran sama sepertinya …
Juga bisa memahami apa yang ada di dalam hatinya dan bukannya mengatakan jika hal-hal dari zamanmu sudah tidak berlaku lagi, hal tersebut merupakan kebahagiaan yang sangat besar.
Tuan Besar Girin akhirnya benar-benar bisa menyerahkan segalanya kepada generasi muda.
Akhirnya, Tuan Besar Girin tidak mengecewakan keluarga Suherman.
Di lantai dua, di kamar tidur.
Mario mengerutkan kening. "Apa yang mereka bicarakan."
"Soal perjalanan ke Kota Nelva. Mungkin ada beberapa urusan bisnis yang perlu diselesaikan, kenapa?" Elisa sengaja memberi waktu agar kakek dan Kak Ferdy bisa berbicara.
Elisa sedang makan camilan dan bermain gim di kamar Kak Mario. Elisa pun tersenyum mendengar Kak Mario bertanya seperti itu. "

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link