Bab 817
Merida bergegas menuju apartemen tempat tinggal Carla sekarang dengan mobil, lingkungan hijau di sekitarnya sangat bagus dan lokasinya dekat dengan sekolah. Carla ingin tinggal di sana, Merida juga tidak keberatan.
Lift sampai di lantai tujuan.
Bibi Tasya berkata, "Di sini, Nyonya."
Memasukkan kata sandi dan sidik jari.
Begitu masuk ke ruang tamu, Merida melihat Arsen duduk lemas di lantai. Merida bergegas ke sana dan berkata, "Kenapa kamu di sini? Arsen, cepat pulang bersama Ibu. Kalau nggak mau, nggak perlu masuk sekolah. Katakan saja kalau terjadi sesuatu. Ayo kita pulang!"
Arsen melepaskan tangannya, merasa rasa sakit yang mendalam. "Kenapa Carla nggak menyukaiku?"
"Bukan itu yang Carla katakan ...."
Saat menyentuh lengannya, Merida tiba-tiba merasakan ada yang tidak beres. Merida segera membuka lengan bajunya dan melihat ada bekas luka yang dibuat sendiri di lengannya. Lukanya ada di bagian yang sama, entah kapan tergores dan telah sembuh tapi tetap meninggalkan bekas luka yang je
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link