Bab 551
Mungkinkah ucapan Merida itu benar bahwa dia tidak peduli sama sekali meski melihat pacarnya naik ke ranjang ayahnya?
Ketika perhatian Carla teralihkan, pelayan itu melangkah maju dan berkata, "Nona Carla, kamu boleh masuk."
"Oke." Carla kembali tersadar, tatapannya bertemu dengan mata Arsen yang sinis untuk sekejap. Dia melirik ke arahnya, lalu berbalik seolah tidak terjadi apa-apa.
"Kamu sudah cukup lama tinggal di rumah. Aku bawa teman sekelasmu ke sini untuk mengobrol denganmu. Kamu bisa sakit kalau terus diam di rumah sepanjang waktu." Setelah mengatakan itu, Merida menatap ke arah Carla yang sedang berjalan. "Carla, tinggallah untuk makan malam. Arsen belum mengerjakan PR-nya dan kamu punya nilai yang bagus. Kamu bisa ajari dia."
"Aku ...." Dia hendak berbicara, tetapi Arsen menyela dengan suara sinis, "Siapa yang minta dia mengajariku?"
Suara Arsen begitu ketus. Dia memakai mantel yang dibelikan oleh Merida dan air menetes dari rambutnya. Dia berjalan melewati Carla seolah-olah
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link