Bab 24
Irvan menunjuk suatu tempat tanpa bersuara. Karmel menaruh keranjang itu dan menyeka keringat di dahinya menggunakan manset. "Irvan, sudah malam, nanti kita pulang bareng saja."
"Nggak sejalan," jawab Irvan dengan cuek.
Karmel tidak terpengaruh oleh jawaban Irvan yang cuek. Dia maju dengan waswas. "Ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan padamu. Aku minta Carla beri tahu kamu, aku ingin les denganmu, dan aku bisa membayarmu. Apa dia sudah katakan hal ini padamu?"
Irvan memicingkan mata. Tangannya yang sedang mengancingkan kancing pun berhenti. "Aku sibuk belakangan ini. Jangan bicara denganku lagi saat kerja, bisa kena potong gaji."
Setelah itu, Irvan berbalik badan dan pergi.
Saat keluar, Irvan berpapasan dengan kepala koki yang akrab. Koki itu menepuk Irvan. "Irvan, dari tadi sibuk, Paman hampir lupa ada yang ingin kuberitahukan padamu."
Irvan menatapnya dengan ekspresi mata tegas.
Koki itu berujar, "Jam 7 tadi, ada gadis cantik yang cari kamu. Paman lihat dia agak familier, satu sek
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link