Bab 49
Tidak banyak orang yang makan barbekyu untuk makan siang, jadi semua hidangan yang kita pesan disajikan satu per satu.
Elena membuka tujuh sampai delapan botol bir.
Vidi mentraktir kita minuman dan makanan.
Aku minum beberapa kali, lalu Fredi menyenggol kakiku di bawah meja.
Aku terbatuk beberapa kali, kemudian bertanya, "Vidi, akhir-akhir ini aku terlalu sibuk di luar dan nggak terlalu memperhatikanmu. Aku dengar kamu selalu membolos dan nggak kembali ke asrama. Apa kamu mengalami kesulitan?"
Pertanyaan inilah yang Sandy, Fredi dan aku rencanakan untuk ditanyakan kepadanya.
Menjadi teman sekamar di universitas adalah semacam takdir.
Ditambah beberapa dari kita yang sudah saling kenal.
Jika Vidi dalam kesulitan, kita pasti akan membantunya semampunya.
Sandy dan Fredi mengangkat telinga, ingin mendengar penjelasan Vidi.
Vidi memegang sendoknya erat-erat.
Dia meminum birnya perlahan, tidak berniat untuk menjelaskan.
"Vidi, melarikan diri nggak akan menyelesaikan masalah," ucapku menasiha
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link