Bab 42
Aku menengok, lalu mengangkat alisku.
"Bukankah begitu?"
Ratna tiba-tiba merasa lega.
Malam ini, dia tersenyum dan mengangguk untuk pertama kalinya sambil menyahut, "Ya."
...
Begitu mobil melaju dan tiba di sebuah area pabrik yang terpencil.
Suasananya langsung mencekam. Suara jeritan aneh terdengar dari waktu ke waktu.
Ratna mendekatiku dengan ketakutan.
Asisten memimpin jalan dan berhenti di depan sebuah ruangan dengan pintu berwarna biru.
"Pak Dirga, sudah sampai. Ada orang di dalam."
Aku mengangguk.
"Tetaplah berada di luar."
Aku membawa Ratna jalan lebih dekat, kemudian membuka pintunya.
Lampunya bersinar terang, ruangannya tidak besar dan langsung bisa melihat semuanya dengan jelas.
Di tengah adalah seorang pria yang sudah diikat erat dengan matanya yang sudah ditutupi.
"Siapa yang berani menculikku? Kalau kamu berani menyentuhku, kamu nggak akan bisa melanjutkan hidupmu!"
Rey masih berusaha melontarkan kata-kata kasar.
Aku tidak mengontrol suara dan hanya menutup pintu.
Makian R
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link