Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 1

Keluarga Linda Wijaya memiliki hubungan yang dekat dengan keluargaku. Pertunangan kami sudah ditetapkan sejak kami masih kecil. Namun, sebagai tunanganku, dia malah jatuh cinta pada pria bajingan yang diakui sekampus. Untuk melindungi Linda agar tidak tertipu oleh pria bajingan itu, aku menggunakan koneksiku untuk memindahkannya ke universitas lain. Namun, tepat sebelum kelulusan, sebuah truk menabrakku dengan keras! Linda memandangku dari atas dengan tatapan merendahkan. "Atas dasar apa kalian memutuskan dengan siapa aku menikah di saat aku masih kecil? Kalau bukan karena kamu, aku sudah menemukan cinta sejatiku!" ujar wanita itu. Saat aku membuka mataku lagi, aku sudah terlahir kembali di masa kuliah. Pria bajingan yang bergaya sok itu bertanya padaku. "Kamu adalah tunangannya Linda?" Aku pun menggeleng sambil menjawab, "Bukan, aku bukan tunangannya." ... Saat cahaya lampu yang menyilaukan menyinari ke arahku, aku mengangkat tangan untuk menutup mataku. Aku .... Aku terlahir kembali? Seorang pria muda dengan wajah marah sedang berdiri di depanku. "Aku dengar kamu adalah tunangannya Linda?" tanya pria itu. Ketika melihat wajah yang sangat familier itu, aku tertawa dingin dalam hati, lalu menjawab, "Bukan. Itu hanya rumor saja." "Oh." Nada suara pria itu terdengar dingin saat dia berkata, "Kalau begitu, Linda adalah milikku. Aku nggak peduli apa hubunganmu dengan Linda sebelumnya. Mulai sekarang, lebih baik kamu menjaga sikapmu." Saat mendengar ancaman itu, aku hanya memutar bola mataku. "Terserah," balasku. Pria itu pergi dengan angkuh bersama anak buahnya, tampak sangat sombong. Aku menatap punggungnya yang menjauh. Pria itu adalah Hans Atmaja yang terkenal bajingan di kampus ini. Dia setahun lebih tua dari kami. Aku dengar saat baru masuk universitas, dia menghamili seorang gadis kecil. Pada saat itu, dia hampir dikeluarkan, tapi gadis itu memohon sambil menangis untuk tidak menyalahkan pria itu. Dengan begitu, bajingan itu baru terselamatkan. Meski Hans tidak dihukum, kasusnya tetap menjadi bahan pembicaraan di mana-mana. Bahkan pada akhirnya, gadis itu berhenti sekolah karena insiden aborsi. Namun, bajingan ini tetap bersikap angkuh, terus mencelakai gadis-gadis lain di kampus ini. Linda adalah salah satu targetnya. Di kehidupan sebelumnya, aku berusaha keras untuk menghentikannya, tapi yang aku dapatkan hanyalah keluhan dan balas dendam dari Linda. Sebelum aku mati, Linda bahkan tanpa ragu kembali bersama Hans. "Apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa kamu mengucapkan hal yang nggak bertanggung jawab seperti itu?" Suara tajam terdengar di telingaku. Saat aku menoleh, aku melihat sahabat Linda, Stella Hartono, sedang bertanya padaku. "Kamu akan membiarkan pria bajingan itu mendekati Linda begitu saja?" tanya Stella. Aku melirik Stella, lalu menjawab, "Apa kamu melihat Linda menolaknya?" "Bukan itu. Nggak peduli Linda mau atau nggak, apa kamu akan diam saja melihat dia jatuh ke dalam jurang ini?" balas Stella. "Semua orang di kampus tahu siapa Hans. Dia adalah seorang bajingan ...." Sebelum Stella menyelesaikan keluhannya, aku mengangkat tangan untuk menghentikannya. "Hentikan. Semua orang tahu kalau Hans adalah pria bajingan, apa Linda nggak tahu?" tanyaku. Ketika mendengar jawabanku, Stella menunjukkan ekspresi tidak percaya. "Apa kamu nggak tahu kalau Linda sangat mudah terpengaruh?" tanya Stella. Aku menatap mata Stella sambil berkata, "Dia sudah dewasa. Dia seharusnya bisa membuat penilaian dan pilihan sendiri." Setelah itu, aku langsung bangkit berdiri dan melangkah pergi. Stella kembali menunjukkan ekspresi tidak percaya. "Kamu gila! Bukankah Linda adalah tunanganmu sejak kecil?" kata Stella. Aku melambaikan tangan, kemudian membalas tanpa menolehkan kepala. "Itu hanya kebiasaan kuno orang dewasa. Sekarang zaman sudah berubah. Ini adalah zamannya hukum. Kita harus membuang budaya lama itu," balasku. Setelah keluar dari kantin kampus, aku berjalan sendirian menuju asrama. "Dia sudah dewasa, dia punya pilihannya sendiri." Kalimat ini juga diucapkan oleh Linda di kehidupan sebelumnya. Malam itu, Linda menggenggam erat tangan Hans sambil berujar, "Aku sudah dewasa! Aku punya pilihan dan penilaianku sendiri." Aku memisahkan mereka dengan paksa, juga memerintahkan orang untuk mematahkan tangan Hans. Sejak hari itu, aku menggunakan koneksiku, menghabiskan banyak usaha untuk memindahkan Linda ke universitas lain. Namun, sejak saat itu Linda mulai membenciku. Selama empat tahun terakhir, Linda mencoba berbagai cara untuk bisa kembali bersama Hans. Linda membenciku. Kata-kata yang paling sering dia ucapkan adalah, jika bukan karena aku, dia sudah bahagia. Cepat atau lambat, dia pasti akan membalaskan dendam ini padaku! Akhirnya, empat tahun kemudian, saat kelulusan. Linda menyuap sopir truk besar di lokasi konstruksi. Truk itu menabrakku di jalan yang biasanya aku lewati. Saat aku terbaring dalam genangan darah, dia mengangkat telepon dengan lembut. Dia memanggil orang di seberang telepon dengan panggilan sayang. Kali ini, aku tidak akan mengganggu takdir dan pilihannya lagi. Jika Hans adalah pilihannya, aku akan memberinya restuku. Namun, aku juga akan membalaskan dendamku! Dia sudah membunuhku. Jadi, aku akan membuatnya merasakan penderitaan yang seratus kali lebih menyakitkan daripada kematian. Di bawah cahaya malam, aku mengepalkan tanganku erat-erat!
Previous Chapter
1/100Next Chapter

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.