Bab 41 Tetap Sadar
Tepat ketika Yena begitu ketakutan, bahkan tidak bisa berdiri karena kedua kakinya gemetar dan hampir jatuh, Hans tiba-tiba menepuk lengannya seraya berkata, "Sudah aman."
"Ah?"
Yena berteriak ketakutan, lalu cepat-cepat menutup mulutnya.
Lantas, Hans meraih tangan Yena. "Ikut aku," ajaknya.
Sambil mengatakan itu, dia membawa Yena ke sekitar kunci besi, lalu dengan mudah mengambil kunci dan membuka gemboknya!
"Ah? Kenapa kamu bisa punya kunci?" tanya Yena kebingungan.
Hans tersenyum sambil menjawab, "Orang yang meninggal itu menjatuhkan kunci di bawah kandang besi sebelum dia meninggal."
Penuh kekaguman, Yena kembali bertanya, "Bagaimana kamu bisa melihatnya? Tempat ini sangat gelap."
"Aku melihatnya sebelum lampu padam. Ayo, pergi."
Hans menarik tangannya, serasa tengah berjalan ke sebuah meja. Bagaimanapun juga, dia tidak melihatnya karena terlalu gelap di sana.
Namun, Hans menemukan ponsel mereka dengan akurat.
"Ayo."
Sambil menyalakan ponsel, Hans berjalan keluar bersama Yena.
"Tap
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link