Bab 95
"Brak!"
Hans menendang peralatan medis dengan keras, suaranya menggelegar.
Julia merasa ketakutan di dalam hatinya, tubuhnya gemetar. Punggungnya menempel pada dinding, meringkuk seperti bola.
Hans berjalan mendekat dengan ekspresi tajam. Dia menekan leher wanita itu dengan keras. "Apa kamu mau mati setelah berpura-pura di depan mataku begitu lama?"
Julia terlihat kesakitan.
Dia merasa jantung dan paru-parunya terus menyusut, sangat tidak nyaman. Napasnya lemah, dan merasa sesak.
Secara langsung, Julia mulai meronta, berusaha keras mendorong tangannya.
Namun, kekuatan wanita tidak mungkin sebanding dengan pria.
Matanya tiba-tiba membelalak, dia merasa bahwa dia akan mati tercekik dalam hitungan detik berikutnya.
Hans marah besar. Bukan melepaskannya, tapi malah makin ketat menariknya.
Jadi, Julia dengan tegas menyerah dan tenang menutup matanya.
Saat dia mengira dirinya akan mati di tangan Hans, tiba-tiba dia merasakan cekikan di lehernya melonggar dan oksigen memasuki paru-parunya den
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link