Bab 77
Tepat ketika tinggal dua langkah lagi. Ponselnya berdering kembali.
Tubuh Julia terasa kaku. Dia menutup matanya dengan cemas.
Demi menyingkirkannya sebelumnya, Anita berbuat gila sampai membayar Wawan untuk menabraknya sampai mati.
Jika kali ini ketahuan lagi dirinya bersembunyi di tempat gelap. Ketahuan mendengar percakapan antara Anita dan Wawan. Dia pasti akan mati!
Ponsel terus berdering, tanpa henti.
Dia menahan napas. Satu-satunya yang ada di pikirannya saat ini yaitu selesai sudah!
Saat itu, Anita melirik arah Wawan, dia berkata, "Sepertinya ponselmu yang berdering."
"Bagaimana mungkin?"
Wawan mengeluarkan ponselnya. Ternyata, layar ponselnya menyala.
Anita menatapnya curiga. "Siapa?"
Wawan tidak memedulikannya. Dia menutup telepon dan mengirim pesan singkat, dengan tidak sabar berkata, "Aku masih ada urusan. Segera transfer uangnya, jangan banyak bicara."
Anita mengerutkan keningnya. "Kenapa terburu-buru? Bukankah ada ponsel yang berdering? Tangkap orangnya dulu baru bicara."
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link