Bab 38
Dengan perasaan bangga menatap Julia. Wajah Anita tampak sombong, suasana hatinya sangat baik.
Julia tidak memedulikannya, kemudian dia pergi.
Sore itu dia pergi ke rumah sakit.
"Ibu, lihat, aku mendapatkan juara favorit dan ada hadiah uang 20 juta."
Melalui kaca, Julia melambaikan sertifikat dan penghargaan menghadap ke ruang perawatan intensif. "Ini adalah hasil jerih payah putrimu, sengaja membawanya ke sini supaya kamu melihatnya."
"Tapi, dua hari lagi adalah kompetisi babak akhir. Bukankah Ibu pernah bilang kalau semua doamu akan terkabul? Kalau begitu, tolong doakan putrimu."
"Harapan yang pertama, semoga kamu bisa segera bangun."
"Harapan kedua, semoga karyaku bisa mendapatkan penghargaan."
Setelah mengatakannya, Julia tertawa sendiri. "Nggak boleh, kalau mengucapkan terlalu banyak harapan nanti tidak bisa terkabul. Jadi, aku ingin mendoakan harapan yang pertama saja. Apa Ibu merasa putrimu ini nggak berbakti? Dia sakit, tapi nggak bisa diam. Jadi, cepatlah bangun."
Beberapa har
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link