Bab 89
Ophelia hanya terdiam.
Dia sudah menduganya.
Ophelia tidak ingin menyerah begitu saja, jadi dia bertanya, "Bolehkah aku menunggu di sini?"
Kepala pelayan tua itu memberikan senyuman sopan dan ramah, "Silakan, Nona Ophelia."
Ophelia merasa lega dan mencari tempat duduk di tepi taman.
Saat itu, matahari sudah tinggi, cuaca sangat cerah, dan sinar matahari terasa terik. Ophelia duduk di tepi taman, bersandar dengan kepala di tangan, dan merasa mengantuk karena terik panasnya mentari.
Dua jam sudah Ophelia menunggu.
Punggungnya pegal, dan perutnya keroncongan.
Saat itu, kepala pelayan muncul lagi dan membungkuk kepada Ophelia, "Nona Ophelia, Pak Hunter ingin Anda masuk."
Ophelia langsung bersemangat. Dia berdiri dan mengikuti kepala pelayan itu memasuki rumah.
"Nona Ophelia, silakan."
Setelah membawa Ophelia ke depan pintu kamar Hunter, kepala pelayan hanya berkata seperti itu dan pergi.
Dia pergi begitu saja?
Tidak masuk bersamanya?
Ophelia merasa sedikit ragu, tetapi ketika mengingat uan
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link