Bab 400
Ophelia bangkit dari sofa, memandang bingung ke jendela yang terbuka lebar. Kapan dia membuka jendela?
Jangan-jangan, ada seseorang yang masuk lagi lewat jendela?
Tidak mungkin, tidak mungkin.
Mungkin tadi dia membuka dan lupa menutupnya.
Ophelia menutup kembali jendela dan menarik rapat tirai.
Begitu kembali duduk di sofa, keringat di tubuh terasa dingin ketika ditiup angin, bahkan pori-pori juga terasa dingin.
Ophelia bersin, tanpa memedulikan hidung yang sedikit tersumbat, yang terus muncul di kepalanya adalah suara terakhir yang dia dengar di kehidupan sebelumnya.
Siapa orang yang menutupinya dengan mantel itu?
Orang lewat yang baik hati?
Atau ... orang yang dia kenal?
Sayangnya, dia tidak melihat wajah orang itu.
Ophelia memijat pelipisnya. Tubuhnya masih terasa lemah dan tanpa tenaga. Luka-lukanya belum sembuh, masih terasa sakit. Setelah mengganti perban, dia memesan makanan lewat layanan antar.
Beberapa menit kemudian, bel pintu berbunyi.
Cepat sekali.
Ophelia mengenakan sandal
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link