Bab 295
Ophelia hanya diam, begitu pula dengan orang di ujung telepon sana.
Selain suara napas yang terdengar, samar-samar terdengar pula bunyi statik.
Ophelia merasa sangat bosan. Dia memegang ponselnya dengan satu tangan, sementara tangannya yang satu lagi menggosok-gosok label yang menempel di rak bahan obat di depannya hingga terlepas.
Ophelia yang tidak tahan lagi akhirnya bertanya dengan kesal sambil cemberut, "Kamu mau apa, sih?"
"Menurutmu aku mau apa?"
Suara seorang pria yang begitu dalam dan jernih itu pun terdengar dari ujung telepon sana. Nada bicaranya menyiratkan senyuman. Suara itu membuat telinga Ophelia yang ditempeli ponsel sontak memerah dan memanas.
Bahkan rasanya ada yang menggelitiknya.
Ophelia tertegun mendengar pertanyaan Hunter yang sangat menjurus itu!
Dia jadi menyadari sesuatu. Selama ini, Hunter tidak pernah tertarik dengan kaum wanita. Dia bahkan terkesan seperti seseorang yang hanya bisa dikagumi dan tidak bisa digapai.
Namun, setelah merasakan nikmatnya seorang
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link