Bab 207
Setibanya Mia di vila keluarga Hawkin, jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Andy dan Paula sudah tidur, tetapi Mia berpura-pura marah dan sengaja membuat keributan untuk membangunkan semua orang.
Andy menguap beberapa kali, menahan kantuknya, dan bertanya, "Ada apa, Mia? Siapa yang sudah bikin kamu marah?"
"Bukan siapa-siapa, cuma Om Umar!"
Mia mengadu dengan wajah cemberut yang sangat natural, "Habis aku selesai belanja, dia nggak menjemput dan teleponnya juga nggak bisa dihubungi. Aku jadi harus pulang naik taksi."
"Apa? Dia berani berbuat begitu?" seru Andy marah. "Setelah dia pulang, Ayah akan memecatnya!"
Mia mengangguk kuat-kuat, tanda setuju. "Betul, Ayah. Orang yang nggak niat bekerja kayak dia memang harus dipecat. Ini juga peringatan buat sopir lain biar mereka nggak malas-malasan!"
"Ya, ya," ujar Andy dengan nada lembut. "Sudah malam. Ayo tidur, Mia."
Mia akhirnya bisa sedikit lega.
Dia sudah terlebih dahulu membangun alibi. Jika nanti ada orang yang menyadari bahwa
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link