Bab 201
Meskipun bingung, Pak Beno tidak terlalu memikirkannya. Malam ini Paula harus pergi ke salon kecantikan untuk melakukan operasi dan Pak Beno bertugas mengemudi. Jadi, dia duduk kembali dan melanjutkan makannya.
Sementara itu, harus Mia menunggu selama lima menit sebelum melihat sebuah mobil berhenti di depannya.
Pengawal di depan segera membukakan pintu mobil dan menempatkan tangannya di atas Mia untuk mencegah kepala perempuan itu terbentur saat masuk mobil.
Mia duduk sambil cemberut. Begitu melihat bahwa Om Umar sopirnya, Mia langsung memarahinya, "Aku hampir mati waktu kecelakaan kemarin, kamu nggak belajar dari kejadian itu, ya? Beraninya kamu membuatku menunggu lama. Apa kamu sudah nggak mau bekerja lagi?"
Namun, kali ini Om Umar sepertinya tidak takut-takut seperti biasanya. Punggungnya tegak, dadanya terbusung, dan dia bertanya dengan tegas, "Mau pergi ke mana?"
Mia tidak bisa berkata-kata. Apakah ini Om Umar yang dikenalnya? Dia menatap Om Umar dari atas ke bawah, lalu tersenyu
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link