Bab 157
Jalan pegunungan yang berkelok-kelok ini merupakan jalan setapak yang tercipta karena sering dilewati manusia. Dahan pohon-pohon besar di atas menutupi langit sehingga tidak ada sinar matahari yang menembus. Meskipun tidak terkena panas matahari, banyak mahasiswa yang mengeluh sepanjang perjalanan.
"Capek banget, aku nggak bisa mendaki lagi. Apa kita nggak bisa istirahat sebentar?"
Sebagian besar mahasiswa biasa hidup dimanja, terutama kelompok yang dipimpin oleh Celina, mereka yang paling berisik.
Wakil Dekan memelototi mereka dan dengan blak-blakan berkata, "Kami bahkan nggak menyuruh kalian membawa barang apa pun, kalian hampir pergi dengan tangan kosong. Tapi, kalian masih merasa capek? Biasanya aku lihat kalian sangat bersemangat saat pergi berpesta?"
Beberapa orang tidak bisa berkata-kata mendengar sindirannya.
Kepala Desa Lomaro telah mengatur penduduk desa untuk membawa sebagian besar barang dari truk. Setiap orang membawa sekotak besar barang, otot lengan mereka sampai menegan
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link