Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 97

Mereka perlu menghitung jumlah orang dan menyiapkan undangan. Pada saat itu, mereka akan mengadakan perjamuan sensasional untuk memamerkan kehebatan Marco di depan semua orang. Pada saat ini. Marco melihat punggung orang-orang yang sibuk itu dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat sudut mulutnya. Marco menjadi makin bangga dan arogan. Devan, Devan. Semua yang kamu miliki akan jadi milikku. Dengan kemampuanmu itu, kamu pikir bisa melawanku? Jangan mimpi. "Aku nggak punya banyak waktu. Aku akan pergi ke kantor dulu." Desi tidak ingin terlibat. Oleh karena itu, dia pun berbalik dan pergi. Hatinya penuh kesedihan dan rasa sakit yang mendalam. "Aku juga harus buru-buru pergi. Tesisku ini agak merepotkan. Aku nggak punya waktu." Karin tidak membuang-buang waktu dan langsung pergi. Karin juga tidak tahan melihat Marco memamerkan status dan posisinya dengan menggunakan hak yang dia rebut. "Oke. Kalau begitu, kalian urus saja urusan kalian." Sonia tersenyum tipis dan tidak peduli. Li

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.