Bab 62
Ujian simulasi sangat penting bagi banyak siswa kelas 12.
Mereka melewati dua hari penuh ketegangan.
Selama dua hari ini, mereka melakukan yang terbaik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan supaya mereka dapat mengetahui sejauh mana kemampuan mereka.
Setelah ujian simulasi selesai.
Devan keluar dari gerbang sekolah dan menghela napas lega.
Berdasarkan perhitungannya, dia merasa sudah melakukan yang terbaik dan akan mendapatkan nilai yang bagus.
"Besok nilainya akan keluar. Jangan lupa sama taruhan kita!"
Rafael berlari mendekat, menepuk pundak Devan sambil tersenyum.
Dia yakin nilai Devan tidak akan jauh berbeda dari biasanya.
Stik pedas setiap hari sudah pasti jadi miliknya!
"Tenang saja, nggak akan lupa!"
Devan tersenyum penuh arti, seolah dia sudah tahu hasilnya.
Sesampainya di rumah.
Devan langsung jadi perhatian. Keluarga Wisesa terus bertanya bagaimana ujiannya.
"Lumayan."
Devan hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya sambil menyantap makanan lezat.
"Tapi kamu nggak boleh
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link