Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 509

"Aduh, makan saja dulu. Jangan ngomong terus." "Kuliahnya masih lama masuknya, nggak usah panik gitu." "Nanti saja dibahas lagi. Bisa, 'kan?" Benny yang mulai risih buru-buru mencoba menenangkan. "Wush!" Rania mendadak menoleh dengan tatapan mengintimidasi, menatap Benny tajam. Sekejap saja, Benny langsung mengalah, menunduk pura-pura tidak lihat. Situasi jadi agak canggung. "Haha, Ayah jadi diam." Erica tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk Benny. "Sudah, sudah, jangan ketawa." Benny melambaikan tangannya dengan agak canggung. Devan menatap adegan di depannya, hatinya terasa hangat. Inilah yang disebut rumah. Gurauan kecil, tetapi sarat dengan kehangatan. Hanya Benny dan Rania yang bisa berkata seperti itu padanya! "Ya, sudah, makan dulu. Aku nggak akan ngomong lagi." Rania menatap Devan dengan lembut, raut wajahnya berubah penuh kasih sayang. "Oke." Devan mengangguk sambil mencicipi makanannya. "Oh, ya, ada satu hal lagi." "Begitu kamu masuk kuliah, Ayah juga akan pindah ke Kota And

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.