Bab 398
"Apa?"
Ekspresi Marco langsung berubah. Dia seolah ingin berkata sesuatu, tetapi menahannya.
Begitu cepat ingin mengambil tindakan?
Dia hanya bisa mengerucuttkan bibir dengan sedikit frustrasi.
Bahkan tanpa sempat berpamitan kepada Sonia dan yang lainnya, dia langsung ditarik oleh Liana keluar rumah.
Hanya tersisa Sonia dan kedua anak perempuannya di ruang keluarga.
Ketiganya tampak makin terkejut, ekspresi mereka dipenuhi rasa heran.
Seolah-olah tidak menyangka dengan tindakan Liana yang begitu mendadak.
"Gadis ini, apa yang sedang dia pikirkan?"
"Selain itu, kenapa Devan melakukan hal seperti ini?"
"Apakah mereka benar-benar ingin bersaing sampai mati di dunia bisnis?"
Ekspresi Sonia penuh dengan rasa frustrasi, tidak bisa menahan helaan napas panjangnya.
Hati kecilnya merasa sangat sedih memikirkan masalah ini.
Melihat anak-anaknya berseteru adalah mimpi buruk bagi setiap keluarga.
"Bagaimanapun juga, Devan memang yang bersalah lebih dulu. Dia sudah melakukan banyak kesalahan!"
"Sek
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link