Bab 231
"Kalau begitu, bawa saja dia pergi!"
Joko berkata dengan nada santai, tidak terlalu peduli, sambil melambaikan tangan sebagai isyarat.
Mendengar itu.
Semua anggota Keluarga Atmaja tampak sedikit bersemangat dan antusias.
Mereka segera berjalan menuju Devan, tetapi tetap merasa canggung, tidak tahu harus berkata apa.
Namun, Devan sama sekali tidak memedulikan mereka.
Dia sudah lama muak dengan keluarga ini!
"Ayo pergi!"
"Kalian bantu dia, pastikan nggak ada yang tertinggal."
"Aku dan Marco akan membawa batu ini. Semuanya cepatlah!"
Fredi segera memberikan perintah.
"Baik!"
Desi dan yang lainnya mengangguk, lalu berjalan mendekati Devan.
Namun, saat mereka hendak mengulurkan tangan untuk membantu membimbingnya pergi.
Tiba-tiba ....
Devan mengibaskan tangan, mendorong Desi dan yang lainnya menjauh.
Dia sama sekali tidak ingin mereka menyentuh dirinya.
Suasana menjadi makin canggung dan menegangkan.
Desi dan yang lainnya tertegun, pandangan mereka dipenuhi dengan kebingungan.
Namun, tidak
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link