Bab 129
"Ah? Lalu, kapan dia akan datang?"
Rania bertanya.
"Aku juga nggak tahu!"
"Pria tua itu sangat misterius, sulit sekali untuk ditemukan. Siapa yang tahu kapan dia akan datang?"
"Tapi karena dia sudah berjanji, dia pasti akan menemui Devan!"
Benny berkata dengan penuh keyakinan.
"Baiklah, aku mengerti."
Rania tidak dapat menahan helaan napasnya. Dia berpikir bahwa dia tidak akan bisa bekerja untuk sementara waktu.
Di sisi lain.
Devan menjadi orang yang paling mencolok di seluruh aula bursa saham.
Ini karena hampir semua orang di sana adalah orang-orang yang lebih tua.
Hadirnya Devan yang masih muda tentu saja menarik perhatian.
Banyak mata tertuju padanya dengan tatapan heran.
Beberapa orang bahkan meragukan usianya.
Ketika beberapa orang mendekat untuk bertanya, Devan hanya bisa menjawab bahwa usianya 19 tahun.
Dia mengabaikan pandangan heran orang-orang itu, mulai fokus untuk mempelajari saham.
Devan memang tidak berniat untuk menginvestasikan terlalu banyak uang. Terutama karena dia h
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link