Bab 122
"Namamu Devan?"
Jarot langsung kalut, pisaunya terjatuh ke lantai.
Dia menatap Devan dengan wajah tak percaya, pikirannya kacau.
Pantas saja Devan terlihat familier. Ternyata Devan adalah ....
Targetnya sendiri!
"Aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan. Cepat pergi dari sini!"
Jarot menarik napas dalam-dalam, menunjuk keluar sambil berbicara dingin.
"Kamu yakin nggak tahu?"
"Mobil yang kamu gunakan untuk menabrakku, minuman keras yang kamu siapkan, dan juga obat tidur, apa kamu sudah lupa?"
"Terus, uang enam ratus juta yang kamu simpan sekarang, apa perlu aku panggil polisi untuk menyelidikinya?"
Dengan ekspresi datar, Devan menceritakan semuanya seolah biasa saja.
Fakta-fakta ini, baru Devan ketahui setelah kematiannya.
Seiring dengan Devan yang terus menjelaskan, Jarot akhirnya benar-benar putus asa.
Padahal, membunuh adalah keputusan yang Jarot buat setelah mempersiapkan mentalnya selama ini. Semua ini demi anak perempuannya.
Namun, sekarang, melihat targetnya berdiri di depannya, Ja
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link