Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 66

Saat terbangun, Giany merasakan sinar matahari sedikit menyilaukan. Dengan dikelilingi oleh dekorasi yang asing, Giany berdiri dari tempat tidur sambil mengangkat tangannya untuk menyentuh dahinya. Sakit, ada perban yang melilitnya. Kamar tidur ini sangat besar, memancarkan gaya yang begitu mewah. Giany tiba-tiba teringat bahwa orang yang dilihatnya sebelum dirinya pingsan adalah Walace. Saat mendongak, Giany melihat Walace yang sedang berada di pintu. Walace masih duduk di kursi roda sambil memegang semangkuk bubur di tangannya. Walace perlahan mendekat dan menaruhnya di meja samping tempat tidur. "Sudah merasa lebih baik?" Bohong kalau merasa tidak tersentuh. Giany benar-benar mengira dirinya akan celaka tadi malam. "Sekarang sudah lebih baik. Pak Walace, apa kakimu baik-baik saja? Meskipun kesadarannya kabur, Giany masih ingat bahwa Walace menendang pria itu. Kakinya masih dalam tahap pemulihan. Jika terjadi sesuatu, Giany akan merasa berdosa selamanya. "Nggak apa-apa." Walace menga

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.