Bab 35
Setelah sekian lama, Walace berkata, "Kemarilah."
Suaranya serak, hampir tidak stabil.
Giany tidak berani untuk membantah dan perlahan berjalan mendekat.
Tubuh Walace memancarkan hawa panas dan bahkan lehernya yang terbuka dipenuhi butiran keringat.
Handuk sudah tidak berguna lagi. Dia perlahan berdiri dan memercikkan air dingin ke wajah dengan kedua tangan. Ada sedikit air yang mendarat di baju tidurnya.
"Pak Walace, kamu masih flu."
Walace mencondongkan tubuh ke depan dan memercikkan air ke wajah beberapa kali, suaranya masih serak, "Terus menurutmu kita harus bagaimana?"
Ini membuat Giany tercengang. Apa yang bisa Chelsea bawakan jelas bukan obat biasa. Seseorang dengan tekad yang kuat seperti Walace saja disiksa sampai seperti ini. Kalau itu orang biasa, mungkin saja mereka sudah menerkamnya. Ditambah lagi entah berapa lama efek obat ini akan berlangsung.
Walace sudah sakit dan kakinya sedang dalam masa rehabilitas. Kalau sampai terkena dampaknya, Giany benar-benar berdosa.
Giany b

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link