Bab 275
Saat Giany kembali terbangun, dia menyadari jika dia sudah berada di hotel.
Dia mendengar suara isak tangis Diana, "Paman, bisakah kamu jangan marah padaku?"
Giany bisa mendengar suara Walace yang dingin dan penuh dengan toleransi dari balik pintu.
"Jangan bertindak seperti itu lagi di masa depan."
Diana segera berkata dengan senang, "Aku tahu kalau Paman nggak akan marah padaku! Paman, kapan kita kembali ke Kota Dimar? Nggak disangka Giany tidur selama itu, dia benar-benar sangat nggak bertanggung jawab!"
Giany sangat marah sampai hampir muntah darah, dia yakin jika ini adalah perbuatan Diana. Tapi dia tidak berhak mengatakan apa pun karena Walace tidak mempermasalahkan hal ini.
Giany merasa kepalanya sangat sakit. Giany mengeluarkan ponselnya, baru menyadari jika dia sudah tidur selama dua hari.
Saat baru saja duduk, Giany mendengar suara kursi roda, kemudian Walace masuk ke dalam setelah membuka pintunya.
Giany menjadi lebih tenang saat teringat dengan ciuman itu.
"Pak Walace, aku s

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link