Bab 172
Jantung Giany seolah dicengkeram dan dia tiba-tiba membuka matanya.
Napas Giany terengah. Setelah melihat langit-langit yang tidak asing, dia baru sadar kalau dirinya telah dibawa ke Komunitas Anggrek.
Dia berusaha untuk bangun sebelum mendengar suara tidak asing.
"Sudah bangun?"
Mulut Giany terasa kering dan dia langsung mengangguk sebelum mencari ke dalam ruangan untuk melihat di mana air berada.
Orang di sebelah seolah tahu apa yang Giany cari dan segelas air segera dimasukkan ke mulutnya.
Dia meraih tangan Walace dan meneguknya.
Setelah minum, rasa panas itu mereda dan tatapannya tertuju pada Walace.
Saat itu sudah tengah malam dan Walace mengenakan piyama.
Giany memperhatikan sebuah detail. Garis leher piyama pria itu ditarik sangat rendah, cukup rendah hingga otot perutnya terlihat jelas.
Giany mengalihkan pandangan. Terakhir kali saat membukakan pintu untuk Diana, sepertinya Walace sengaja mempererat piyama untuk menutupi semua yang terlihat.
Jadi dia tidak suka memperlihatkan b

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link