Bab 165
Denis bilang Giany membenci Walace. Untuk apa membencinya?
Terlalu banyak misteri yang menjebaknya. Giany menyandarkan kepala di atas tumpukan dokumen dan tanpa sadar tertidur.
Alhasil Giany memimpikan seorang anak menangis dan seorang pria menanyainya.
Mimpi itu sangat berisik, seperti lukisan pemandangan yang bergoyang.
Tidak ada yang terlihat, hanya sepasang mata pria itu yang menatapnya dalam-dalam.
Jantung Giany berdegup kencang, lalu dia terbangun dan merasakan seluruh tenaga terkuras habis.
Saat mendongak, dia melihat Diana dan Walace.
Diana masih menempel dan ingin tetap dekat dengan Walace.
Walace sangat sopan kepada wanita lain, tetapi lebih memanjakan Diana.
Saat melewati Giany, Diana sengaja mendengus beberapa kali.
Giany pura-pura tidak mendengar dan saat mengangkat tangan untuk menulis laporan saat segelas air dituangkan ke dokumen di depan.
Itu adalah Diana yang baru saja pergi dan kembali lagi.
Diana menyandarkan siku di tempat kerja Giany dan sorot matanya penuh kesomb

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link