Bab 156
Giany tersenyum dan menatap dekan, "Pak, terima kasih atas kerja kerasmu. Bisakah kamu membawaku menemui Max?"
Sorot mata dekan menunjukkan kelegaan, "Ayo pergi, Max belum mengenali dirimu sebagai penyelamat. Entah apakah dia akan bangun suatu hari nanti atau nggak."
Dekan memimpin jalan dan Giany mengikuti dari belakang perlahan.
Menyusuri koridor yang panjang, rusak namun bersih, akhirnya mereka berhenti di depan pintu bangsal yang hangat.
Setelah membuka pintu, yang mengejutkan adalah semua peralatan di dalam sangat canggih, setidaknya semuanya bernilai miliaran.
Ini adalah sesuatu yang hanya bisa ditemukan di rumah sakit besar.
Dekan menghela napas sambil memeriksa berbagai data dengan terampil.
"Sudah luar biasa bisa mempertahankan kondisi saat ini. Pemerintah bilang mereka bersedia memindahkan Max ke rumah sakit yang lebih baik dan juga bisa mencari ahli asing untuk merawatnya, tapi aku tahu betul kondisi Max dan sudah mencoba segala cara. Sekarang tergantung apakah dia cukup ber

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link