Bab 112
Senyuman di wajah Yoana lenyap. Yoana dulunya dapat menyenangkan Robert dengan mudah menggunakan kata-kata manis. Sekarang, agak sulit untuk menyenangkan Robert.
Giany mendengar percakapan mereka di depan pintu dan langsung tertawa.
Mendengar suara Giany, Robert kegirangan dan ingin turun dari kasur. Akan tetapi, Robert teringat sesuatu sehingga memilih untuk kembali duduk di kasur. Robert sengaja memalingkan kepalanya.
"Kenapa kamu ke sini? Sudah 18 jam kakiku patah. Kenapa kamu nggak datang saat aku sudah mati?"
Robert mengernyit. Dia marah sampai tidak ingin melihat Giany.
Giany datang tanpa membawa sesuatu. Orang lain pun membawa bunga saat menjenguk pasien. Sebagai kakak, Giany malah datang dengan tangan kosong.
Giany jelas tidak peduli padanya.
Robert lebih marah lagi ketika ingat bahwa Giany telah memanfaatkannya dan meninggalkannya.
"Giany, pergi saja. Nggak usah menjengukku."
Giany mengenal Robert dengan sangat baik. Robert selalu berkata sebaliknya dari apa yang dia inginkan.

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link