Bab 76

Saat dikenang, dia adalah orang yang sangat suka keramaian. Ketika masih kecil, dia tinggal bersama kakek dan nenek di kompleks. Ketika mendengar pertengkaran, dia pergi menonton. Bagaimana bisa berubah seperti itu? Cintia tidak ingat dan tidak tahu. Mungkin dia terlalu menyukai Yovan saat itu. Jadi dia melakukan banyak hal yang mengejutkan? Untungnya, dia menghentikan kebodohannya tepat waktu. Tidak berakhir lebih buruk lagi. Mungkin itu takdir. Keduanya duduk di ruangan pribadi, saling memandang dalam diam. Cintia membuka-buka daftar menu dan melihat pesan Wenny di ponsel. "Tia ...." Cintia memelototinya. "Kalau kamu ingin makan dengan baik, tolong diam." Yovan diam dan hanya menatap Cintia dengan tenang. Cintia mengabaikan tatapannya, memilih menu, mengambil ponselnya dan mulai mengurus pekerjaan. Wenny menelepon dan Cintia menjawab panggilan itu tanpa ragu. "Ada apa?" Tidak yakin dengan apa yang dikatakan orang lain, Cintia mengerutkan kening dan ekspresinya menjadi semakin muram.