Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 87

"Aku cuma tanya dari mana asal mereka. Kapan aku pernah bilang kalian pelakunya?" jawabku kepada Cici dengan tatapan mengolok-olok. "Kamu!" Cici jengkel dan maju selangkah, "Aku nggak akan kehilangan pekerjaan kalau bukan karena kamu. Sekarang malah mau tambah main fitnah? Minta dihajar ya?" Cici mengangkat tangannya untuk menamparku, tapi aku menggenggam tangannya di tengah jalan. Setelah kulepaskan tangannya, sebuah tamparan keras mendarat di wajah Cici. "Cici, kamu nggak apa-apa?" Air mata akhirnya jatuh dari mata Sela sembari dia bergegas membantu Cici berdiri. "Khaira, kenapa kamu tega sekali?" "Berani-beraninya kamu memukulku?" Cici marah besar. "Aku nggak akan mengampunimu." "Kita lihat saja nanti." Aku duduk kembali ke kursiku. Cici mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang dengan suara manis dibuat-buat. "Sayang, kamu sudah di mana? Aku ditampar orang." Membayangkan Cici memanggil sayang kepada pria bermata mesum itu, aku serasa kehilangan seluruh nafsu makanku. "Khaira,

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.