Bab 37
Bisikan dan komentar dari sekeliling tampak mengarah tidak ramah pada Sela. Tidak mampu menahan rasa malu, dia pun pergi dengan langkah tergesa-gesa dan membawa barang-barangnya.
Namun, setelah berjalan cukup jauh, Sela tiba-tiba berhenti.
Ekspresinya berubah penuh percaya diri, bagai seorang pemenang. Dia melangkah mendekatiku, perlahan berkata, "Khaira, kamu pasti sudah biasa dengan Zavier yang selalu mengitari hidupmu, 'kan?"
Aku mengerutkan kening. "Sudah berapa kali kubilang, aku harap, Zavier dan kamu nggak pernah hadir lagi di hadapanku. Mau Zavier mengitari siapa pun, itu hak dia sepenuhnya."
Benar-benar gila, tidak masuk akal.
Setelah berhasil membuat Sela pergi, aku berjalan menuju kafe. Namun, begitu sampai, sebuah pesan masuk ke ponselku.
Pesan datang dari Zavier.
"Mirip arwah gentayangan," gumamku pelan.
"Khaira, aku sudah benar-benar meninggalkan Sela. Mulai sekarang, aku nggak akan hubungi dia lagi. Harapanku sekadar bisa mendapat maafmu. Zavier."
Begitu membaca pesan it

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link