Bab 34
Aku memutar bola mataku jengah, sapaannya pun tidak kubalas.
Akhirnya, tiga orang yang paling tidak kusukai hari ini hadir.
"Khair, aku ..." Suara Sela tersendat saat bicara, tangisnya serasa lebih dulu meluncur sebelum kata-katanya keluar. "Aku yang minta Zavier menghubungimu."
Baiklah, selesai ini nomor mereka akan langsung kublokir.
"Khaira, aku ... aku khilaf. Aku sudah melakukan kesalahan. Aku mengajakmu makan buat minta maaf. Kuharap bisa mendapat maafmu." Suara Sela terus diiringi isak tangis.
Kebetulan sekali, aku paling tidak suka orang yang bicara sambil menangis. Nada seperti itu selalu memberiku kesan mengeluh tanpa alasan jelas.
Di balik sikap lemah dan tampak menyedihkan itu, ada dorongan tersembunyi yang memaksa orang menjadi kuat, melindungi, dan memaafkannya.
Bukannya itu semacam bentuk pemaksaan moral yang baru?
"Nggak usah," jawabku dengan nada dingin. "Apa yang sudah kamu lakukan nggak akan aku permasalahkan lagi. Tapi, tolong, baik kamu dan Zavier, jangan pernah ha

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link