Bab 27
Aku memutar mataku, malas menanggapi siapa pun.
Setibanya di asrama, Wina masih terbaring santai di ranjang.
Entah karena aura muramku terlalu kuat atau bukan, Wina langsung bangkit dari kasurnya dan mendekatiku. "Kamu kenapa?"
"Nggak apa-apa," jawabku singkat sambil menjatuhkan tubuh ke ranjang, kemudian aku memejamkan mata, berharap bisa enyah dari dunia ini.
Wina pun bergegas melangkah ke sisiku, lalu menarik paksa lenganku hingga aku bangun dari ranjang. "Bangun! Mana mungkin nggak ada apa-apa! Aura negatifmu bisa membangkitkan arwah gentayangan!"
Aku menatap matanya yang penuh perhatian. Lalu, aku duduk dan menceritakan semua yang terjadi hari ini dengan berat hati.
Mungkin aku memang butuh tempat pelampiasan emosiku. Untung saja, Wina selalu bersedia mengambil peran pendengar yang baik.
Mulai kurasakan ada yang tidak beres setelah menceritakan semuanya.
Wina melotot dengan raut kesal. "Dasar berengsek! Khaira, kenapa diam saja dan pasrah diperlakukan begini? Kalau saja Yudha ngga

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link