Bab 12
Mendengar penjelasan Kiano, mungkin alasan pindahnya Yudha dan tidak pulang lagi karena aku tidak kembali ke rumah.
Namun, itu mustahil, 'kan?
Dari kecil, Yudha sering bilang dia tidak menyukaiku, bahkan tidak suka aku menjadi adiknya.
Aku perlahan menunduk. "Om Kiano, mungkin Om ada salah paham. Yudha ... eh, Pak Yudha memang jaga jarak sama aku. Kata-kata apa pun dariku nggak akan berpengaruh padanya."
Namun, Kiano masih tidak menyerah. "Coba saja dulu. Om cuma ingin kamu mencoba. Kalau dia tetap nggak pulang, Om paham itu bukan salahmu."
Aku mengerutkan kening, berniat tegas menolak. Sayangnya, ketika aku mengangkat kepala, ragu seketika mengguyurku.
Kiano, Om Kiano yang selalu aku ingat sebagai sosok cerdas hingga serbabisa, dengan rambut yang selalu tertata rapi, ternyata sudah tampak lebih tua. Entah sejak kapan.
Rambut di pelipisnya sudah putih semua, bola matanya sudah keruh, dan tatapannya penuh harapan serta kerinduan. Sekarang, di hadapanku, bukanlah Pak Kiano yang biasa ter

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link