Bab 50
Pada pukul tiga siang keesokan harinya, sesuai janji, Pamela pergi ke kafe di bawah Jembatan Ashara.
Kafe yang sederhana dan elegan ini sangat sepi.
Di dalam kafe tersebut, hanya terdapat sepasang pria dan wanita, serta seorang pria berkacamata yang sedang sibuk dengan laptopnya.
Pamela duduk di salah satu tempat duduk di dalam. Dia memesan segelas kopi dan seporsi camilan manis. Sambil makan, dia sambil mengamati orang-orang di sekeliling.
Pasangan itu sepertinya sedang kencan buta, saling menanyakan hobi lawan dengan sopan. Mereka tidak terlihat mencurigakan.
Pria berkacamata itu juga terus melihat laptopnya sambil mengetik sesuatu. Tatapannya sangat fokus, dia terlihat sangat sibuk.
Siapakah orang yang mengirimkan pesan singkat itu padanya? Apakah orang itu belum datang?
"Pamela!"
Mendengar suara panggilan yang akrab ini, Pamela mengangkat kepalanya. "Pak Dikra?"
Dia pun melihat Dikra Sambada, atasannya saat dia magang di Perusahaan Quentin.
Dikra terlihat makin gemuk. Senyumannya t
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link