Bab 326
Di gerbong MRT yang padat, Pamela sudah kewalahan menghadapi godaan pria itu.
Meskipun di MRT terdapat suara bising, suara laki-laki itu terdengar sangat rendah dan hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya.
Wajah Pamela memerah karena merasa malu dan canggung.
Dia tidak mengangkat wajahnya untuk melihat pria tersebut. Pamela hanya menunduk dan mendengus kesal, "Aku nggak pernah menyelamatkan nyawamu. Aku nggak pantas menginginkannya."
Agam memeluknya lebih erat dan berkata, "Siapa bilang kamu nggak pernah menyelamatkan nyawaku? Kamu pernah menyelamatkan aku. Aku tahu kamu yang sudah menyelamatkan aku di saat hujan di malam hari tersebut."
Pamela langsung terdiam. Ketika mengungkit malam tersebut, Pamela tetap merasa sangat tidak enak hati.
"Waktu itu aku disekap dan Paman juga sudah datang untuk menyelamatkanku. Jadi, kita sama-sama nggak berutang budi lagi. Aku juga nggak mengalami kerugian apa pun sehingga Paman harus bertanggung jawab."
Sudah sejauh ini, wanita itu masih saja berusa

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link