Bab 28
Mendongak ke arah yang ditunjuk Adsila, sosok Agam yang jangkung dan dingin sedang melewati koridor kaca di lantai dua. Dia memang diikuti oleh seorang wanita berambut keriting dengan perawakan tinggi dan cantik. Pinggangnya ramping dan kakinya juga jenjang.
Pamela kembali menarik pandangannya, tetapi tidak ada yang berubah dari ekspresinya. Dia berucap dengan nada ringan, "Sudah, biarkan saja."
Adsila menimpali bingung, "Bibi, suamimu bertemu dengan wanita lain di lantai atas. Tapi kamu nggak mau peduli?"
Pamela dengan cueknya meminum jus yang dia pesan, masih menjawab santai, "Aku nggak peduli."
Adsila baru diselingkuhi oleh pacarnya yang berengsek. Saat ini, dia juga minum banyak dan mabuk. Dia makin nggak bisa tenang ketika melihat situasi semacam ini.
"Nggak bisa! Kalau bibi nggak mau peduli dengan paman, aku yang akan mengurusnya! Cih, dia sudah menikah, tapi masih ngurusin wanita lain! Paman benar-benar membuatku kecewa!"
Adsila mengangkat tinjunya dengan marah dan gusar sambil
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link