Bab 2695
Phillip yang berjalan di belakang Fabian juga menyaksikan adegan itu dengan jelas. 'Eh? Benar-benar pertunjukan yang menarik.'
'Sepertinya kehidupan Nona Besar Keluarga Sandiga ini benar-benar nggak mudah. Setiap hari dia harus berhadapan dengan dua wanita yang jago akting itu. Pantas saja, begitu menginjak usia dewasa, dia langsung pindah keluar dari rumah dan tinggal sendiri di luar.'
Awalnya Phillip mengira kenyataan sudah terpampang jelas di depan mata. Namun, Fabian malah memasang ekspresi muram. Dengan langkah cepat, dia menghampiri putrinya dan bertanya dengan nada seperti menyalahkan, "Dian, mengapa kamu menindas adikmu?"
Lesti menangis tanpa henti. Dengan langkah gontai, dia menghampiri putrinya dan berlutut di hadapan putrinya. Dia menangkup wajah putrinya dan meraba-raba tubuh putrinya, seakan-akan sedang memeriksa apakah ada bagian lain dari tubuh putrinya yang terluka.
"Ririn, beri tahu Ibu, apakah ada bagian lain dari tubuhmu yang terasa sakit?"
Sambil terisak, Ririn meng
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link