Bab 2574
Viona berkata, "Ayah, jangan mengatai Veren lagi, dia juga sudah berusaha."
"Kali ini, prestasinya sudah meningkat lima peringkat. Kalau dia terus berusaha, dia mungkin bisa diterima di universitas ternama."
Viona selalu sangat memperhatikan prestasi adiknya. Namun, dia tidak ingin menyinggung perasaan Veren.
Veren langsung melemparkan piringnya di atas meja.
"Cukup, jangan bicara lagi. Kamu menyindirku, ya? Kamu mengeluh kalau aku belum cukup dimarahi oleh Ayah, 'kan?" kata Veren.
Viona meletakkan alat makannya dengan tidak berdaya dan berkata, "Veren, aku nggak ...."
"Veren, kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu tentangku?"
Dengan ekspresi tegas, ayah mereka juga berkata, "Veren, cepat minta maaf pada kakakmu."
"Dia benar-benar mengkhawatirkanmu dan bahkan lebih memperhatikan prestasimu daripada kamu sendiri. Tapi, kamu malah mengatainya seperti ini. Apakah kamu nggak takut kakakmu sedih?"
Dengan ekspresi sedih, Veren berkata, "Ayah takut dia sedih, tapi pernahkah Ayah berpikir bah
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link