Bab 2358
Aylin hanya tersenyum. Dia bisa mengerti mengapa Veren merasa geram.
Pria yang semalam masih seintim itu dengannya malah mengkhawatirkan wanita lain di hadapannya. Jika itu Aylin, Aylin juga akan sangat marah.
"Nggak apa-apa."
Suasana di dalam mobil lebih canggung. Phillip pun berusaha untuk memecahkan keheningan ini.
Phillip bertanya, "Sudah sampai mana perekaman filmnya Pak Teguh?"
"Berapa lama lagi aku harus menunggu sebelum menonton hasil karyamu di layar besar? Aku sudah nggak sabar."
Ucapan Phillip juga merupakan harapan Aylin.
Sejak perekaman dimulai, dia terus menerima pujian dari orang-orang di sekitarnya. Namun, mereka belum menonton film aslinya.
Hanya setelah film ini tayang di bioskop barulah orang-orang bisa mengetahui bagaimana film mereka sebenarnya.
Meskipun kualitas sebuah film tidak bisa langsung ditentukan oleh penjualan tiketnya, tingkat penjualan ini juga bisa membuktikan ketertarikan orang-orang terhadap film ini.
Aylin menjawab, "Sekarang, perekamannya sudah leb
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link