Bab 137
Ervin merasa merinding, lalu menoleh dengan ekspresi polos sambil berkata, "Tuan Agam, tadi siang perusahaan ada hal mendadak yang perlu diatasi, jadi aku nggak bisa menemani Nona Pamela ke cabang perusahaan. Tadi aku sudah tanya pada Pak Ikman melalui telepon, dia bilang Nona Pamela yang bersikeras mau menjadi asisten seorang aktris."
Agam mengerutkan alis tanpa mengatakan apa-apa, bahkan tak bisa melihat ekspresinya.
Ervin hati-hati berkata, "Besok aku akan mengatur pekerjaan baru yang lebih santai untuk Nona Pamela."
Agam berkata tanpa ekspresi, "Nggak usah ngatur dia, karena itu pilihannya, terserah pada dia saja."
"Baik."
"Besok kamu pergi ke pameran lukisan Andra untuk melihat apa ada tiga lukisan Berenice, beli tiga lukisan itu, karena dia mau."
Ervin mengingat hal ini. "Baik, aku sudah mengerti."
"Oh ya, Tuan Agam, pengobatan Nona Kalana sudah mau berakhir, perkiraannya bulan depan akan kembali."
Tatapan Agam menjadi dingin, lalu dia memejamkan mata sambil memijat alisnya. "Bai
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link