Bab 94
Setelah keheningan yang mati seperti itu, suara aneh seorang gadis kecil yang menusuk hati terdengar memekakkan telinga, "Ibu, Ibu!"
Aku tiba-tiba menoleh ke belakang, ada seorang gadis berdiri di atas pintu gerbang tinggi di kuil umum, tetesan air mata yang berkilauan jatuh seperti mutiara yang putus satu per satu.
Gadis itu berlari terhuyung-huyung menuju tempat ledakan, tidak sengaja tersandung batu di bawah kakinya, dahinya terbentur dan darah merah segar bergejolak keluar, tetapi dia sama sekali tidak memedulikannya, dia cepat bangkit dengan menggunakan tangan dan kakinya.
Itu Nindi.
Aku bertanya kepada Chelan, ke mana Nindi pergi?
Ketika Chelan tiba di tempat pada saat itu, dia tidak melihat Nindi.
Aku mengira dia mungkin melarikan diri entah ke mana di tengah kekacauan.
Ternyata dia ditangkap oleh kelompok orang ini dan dibawa ke sini, tidak heran Rose mau bekerja untuk mereka.
Hatiku terasa seperti diputar-putar seperti tali rami di tangan orang lain, aku berjalan mendekatinya,
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link