Bab 84
Cahaya di mata Chelan perlahan padam.
Kesedihan dan rasa kehilangan bercampur aduk dalam diriku saat melihat sosoknya yang rapuh.
Setelah bertahun-tahun berbagi cinta dan kebersamaan, perpisahan ini terasa begitu berat.
Namun, aku sangat paham dengan sifat Chelan. Saat ini, aku bagaikan sebuah tantangan yang menarik baginya, sesuatu yang sulit digapai.
Makin sulit aku didapatkan, makin besar keinginannya untuk memilikiku.
Aku tidak punya tanggung jawab untuk membuatnya bahagia atau terjebak dalam drama percintaan dengannya.
Aku punya jalan hidupku sendiri dan hidupku bukan hanya tentang cinta dan benci.
Lagi pula, dengan banyaknya perempuan cantik di sekitarnya, dia pasti akan segera melupakanku.
Setelah kepergian Chelan, aku berniat kembali ke kamar. Namun, panggilan telepon dari Calum mengalihkan perhatianku.
"Chelan, cepat ke sini!"
"Kak Calum, apa ada petunjuk baru soal Alexa?"
"Ya, sesuai lokasi yang sudah kuberikan padamu. Tolong jemput Dokter Frans dulu di rumah sakit!"
"Oke, ak
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link