Bab 80
"Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu."
Aku bertukar pandang dengan Chelan. Setelah dokter keluar, kami pun mendekati tempat tidur Rose.
Pengawal dengan hati-hati menutup pintu dan kembali berjaga di luar.
Suara Rose terdengar serak, mungkin karena seharian dia tidak minum. "Nona Wilona, saya minta maaf soal Nindi."
Aku sengaja melontarkan pernyataan untuk mengejutkannya. "Aku sudah tahu semuanya. Fabian dan Yudha sudah ditangkap dan besok aku akan meninggalkan Kota Alma."
Sambil berbicara, aku mengamati reaksinya.
Benar saja. Aku melihat ketakutan di wajahnya.
Fabian mungkin akan segera dibebaskan, tetapi Rose masih harus dirawat di rumah sakit karena luka-lukanya cukup parah. Entah kapan dia boleh pulang.
Ini berarti, tidak ada yang menjaga Nindi.
Aku pun bertanya, "Apa ada yang mau kamu katakan padaku?"
Tangannya yang terinfus mencengkeram selimut erat-erat. Hampir seluruh wajahnya dibalut perban, hanya menyisakan satu mata dan mulut.
Alih-alih menjawab, Rose malah bertanya, "D
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link