Bab 78
....
Naomi melirik ponsel dengan curiga dan berkata kepada orang di ujung telepon, "Apakah kamu sakit? Kalau nggak ada urusan, kututup saja."
"Terima kasih untuk proposal resornya."
Kenapa Jetro menjadi begitu aneh? Dia merasa orang yang menelepon bukanlah Tuan Muda Jetro.
Dia bersenandung, "Jadi?"
"Jadi ... kita ...."
Jantung Naomi berdebar-debar sesaat, takut dia akan mengatakan hal yang tidak terduga, "Jadi jangan lupa janji cerai dalam dua hari."
....
Apa yang ingin dikatakan Jetro tercekat di tenggorokan karena ucapan Naomi, ekspresinya membeku.
"Aku mau tidur, kita bicarakan besok kalau ada urusan!"
Naomi segera menutup panggilan telepon. Dia terlalu gugup tadi. Setelah menutup panggilan telepon, dia memegang ponsel erat-erat di tangannya dan menyadari betapa cepatnya jantungnya berdetak.
Setelah menepuk pipinya dua kali dengan cepat, Naomi memejamkan mata dan bergumam, "Naomi! Jangan tertipu seperti ini!"
Keesokan harinya, setelah Naomi selesai menangani urusan di studio, dia me
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link