Bab 35 Jika Aku Mati, Kamu Harus Mati
Sudut bibir Gideon terangkat dan matanya yang tajam juga diwarnai dengan senyuman.
“Baiklah, aku akan segera pulang.”
“Aku rasa itu saja.”
“Mm, sampai ketemu.”
Setelah menutup telepon, dia memandangi ponselnya dan tersenyum bahagia.
Matahari terbenam memancarkan cahaya keemasan di atas cakrawala seperti cahaya hangat di seluruh dunia. Bahkan, hatinya pun terbungkus kehangatan.
Dia meletakkan ponselnya dan berbalik, dan berjalan ke ruang rapat.
Para eksekutif sedang menunggunya. Manajer Pemasaran berdiri di depan proyektor dan bersiap untuk melanjutkan laporannya tentang rencana berikutnya, tetapi disela Gideon yang mengangkat tangannya.
"Cukup. Semua orang pasti sudah lelah. Rapat dihentikan sampai di sini untuk saat ini. Aku akan menunjukkan rencana yang harus direvisi, jadi kerjakan dan tunjukkan kepadaku besok pagi. Itu saja. Rapat ditunda!”
Lalu, dia pergi.
Para eksekutif tercengang.
A-Apa… A-Apa?
Rapat ditunda?
Sebelum ini, setiap kali Gideon Leith mengad
Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link