Bab 97
Bianca tampak terkejut dan langsung melihat termos di tangan Valencia. Dengan nada heran, dia pun bertanya, "Valen, apa kamu bawa makanan untuk Lorenzo?"
"Ya, Tante," jawab Valencia sambil menganggukkan kepalanya.
Kemudian, Bianca menoleh ke arah Lorenzo dan bertanya dengan penuh perhatian, "Lorenzo, apa kamu sudah kenyang? Apa mau makanan lagi? Ibu bawa makanan kesukaanmu."
"Nggak usah, Bu. Masakan Valen enak sekali, jadi tadi aku menghabiskan semuanya," jawab Lorenzo.
Saat mendengar jawaban tersebut, Bianca tersenyum dengan penuh kebanggaan dan berkata, "Oke, kalau sudah kenyang ya sudah."
Kelvin yang mengamati mereka dari kejauhan tiba-tiba berkomentar dengan nada menggoda, "Oh? Masakan Valen? Valen masak sendiri?"
Sambil meletakkan keranjang buah dan vitamin di atas meja, dia menatap Lorenzo dan berkata dengan penuh canda, "Kamu beruntung sekali, Bung!"
"Ya, orang yang nggak punya pacar nggak akan bisa merasakan kebahagiaan seperti ini," jawab Lorenzo dengan nada yang sama.
Saat me

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link